honda brio mataram lombok
Menjadi sebuah tanda tanya besar, dengan tersedianya bahan bakar lima
liter mampukah Brio Satya mencapai Puncak Pass? Padahal jika dilihat
secara visual, indikator bahan bakar hanya menunjukan di posisi dua bar
dengan jumlah bahan bakar tersebut.
Tidak perlu pikir panjang, secara serentak mobil pun dihidupkan untuk
mengetahui siapa pemenang dari kompetisi ini. Perjalanan pun dimulai,
sayangnya Brio Satya harus melewati kemacetan mulai jalan tol Kebon
Jeruk sampai jalan tol dalam kota dengan rata-rata kecepatan 10 km/jam
di GPS.
Kekhawatiran pun mulai muncul ketika kemacetan di dalam kota,
pasalnya unit 1.198 cc 4-silinder yang dimiliki Satya akan cenderung
lebih membutuhkan bahan bakar lebih banyak pada saat kondisi seperti
itu.
Ruang kabin terlihat lebih mewah dibanding rivalnya
Selama perjalan AC secara non-stop digunakan
Kabin cukup luas untuk membawa peralatan pengujian
Beruntungnya kemacetan itu hanya sampai di Tol dalam kota, sehingga
Brio Satya pun bisa kembali berlaga dalam menghemat bahan bakar. Saat
melewati Tol Jagorawi menjadi sebuah kesempatan emas bagi empunya
kapasitas mesin terbesar ini. Tester pun berusaha menjaga kecepatan
dengan konstan di angka 80 km/jam.
Begitu juga dengan putaran mesin yang harus terjaga mulai dari 2.000
hingga 2.500 rpm. Tester pun harus menginjak gas secara perlahan agar
fuel consumption yang tercatat di MID dapat meningkat terus. Dan
hasilnya pun terbukti, pada saat melaju jalan bebas hambatan di Jagorawi
konsumsi BBM Brio Satya mencatat 21 km/liter.
Setelah melewati Tol, Brio Satya mulai menjajaki jalanan yang cukup
menanjak arah ke Puncak. Di sinilah kelebihan dari mesin 4-silinder
berteknologi katup variabel. Kecepatan aliran udara yang terjaga di
intake manifold membuat torsi Honda Brio Satya mampu menghela bobot
total 1.170 kg dengan mudah.
Pengujan dilakukan pada unit Brio M/T
Kapasitas 1.198 cc 4 silinder terbukti irit BBM
Pasalnya untuk melewati tanjakan, mesin 4 silinder tidak memerlukan
rpm yang tinggi, sehingga konsumsi bahan bakar pun dapat terjaga dengan
baik.
Uniknya indikator ECO tetap bisa menyala saat mengarumi tanjakan .
Hal ini di karenakan indicator ECO pada mobil ini sangat cerdas, ia
berpatokan pada sensor gas buang. Sehingga untuk menyalakan indokator
ECO, ECU akan mencari komposisi yang pas antara konsumsi bahan bakar
dengan O2. Alhasil Honda Brio bisa lebih irit pastinya.
Rasa cemas pun mulai muncul ketika rivalnya mulai kehabisan bensin.
Tetapi nyatanya, dengan bobot Brio 930 kg ditambah beban muatan 240 kg
tetap tergolong paling irit. Mobil ini pun menghembuskan nafas terakhir
mendekati puncak pas dengan jarak tempuh 88,2 km. Komposisi ini mencatat
fuel consumption 17,6 km/l.
Konsumsi BBM : 17,6 Km/l
CASH ATAU KREDIT : DP MURAH, ANGSURAN
RINGAN, PROSES CEPAT, Untuk info lebih jelasnya dapat menghubungi
marketing kami : FENDY – HONDA NAGA MOTOR — [XL:0878-656-343-50] —
[Simpati : 0812-3608-4708] — [PinBB: 7fcc56a0]
SUMBER : http://honda-solobaru.com/tes-mobil-murah-paling-irit-honda-brio-satya-e/